Menguruskan berat badan? Saya sekarang 93 kg, dengan tinggi 175. Sudah banyak bentuk diet yang saya coba, mulai dari mengurangi karbohidra...
Menguruskan berat badan?
Saya sekarang 93 kg, dengan tinggi 175. Sudah banyak bentuk diet yang saya coba, mulai dari mengurangi karbohidrat, pil Alli, treadmill, mengurangi gula dan mengganti dengan “zero”, dst. Sering cukup berhasil dan mampu turun 2 kg sebulan atau bahkan 3-4 kg dalam 3 bulan, dan hanya bertahan sebentar, lalu kembali menjadi gemuk, bahkan lebih gemuk dari sebelumnya.
Sebuah riset menunjukkan begitu banyak uang dihabiskan orang untuk program “menguruskan badan” kita. Genetik kita yang memang gemuk, ditambah makanan yang berlebihan, kemakmuran secara umum, telah membuat kegemukan menjadi sebuah fenomena besar yang melanda dunia.
Buku menarik “What you can change and what you can’t” dari Martin Seligman, pada bab “diet” memberikan pandangan menarik yang berbeda. Secara umum Martin mengatakan bahwa gemuk itu adalah genetik, dan upaya berlebihan untuk menjadi kurus tidak bisa dan sering malah tidak sehat dan merugikan. Saya coba ringkaskan untuk dipikirkan.
Mengapa kita melakukan diet? Supaya lebih menarik? Setuju, terutama untuk yang mencari jodoh. Supaya merasa kita mampu mengontrol diri kita sendiri? Setuju, untuk mereka yang merasa rendah diri dan butuh booster percaya diri. Supaya merasa segar beraktifitas? Setuju, untuk yang gemuk berlebihan. Secara umum kegemukan tidaklah terlalu merugikan, tetapi manusia secara berlebihan mengawasinya.
Supaya lebih sehat? Orang sering bilang lebih panjang umur kalau kurus. Apa benar? Belum pernah ada riset yang membandingkan apakah orang kurus asli dibanding kurus diet berlebih, dibanding gemuk natural, mana yang lebih panjang umur? Kalaupun benar, kita coba analogikan: Kalau rambut anda lahir sudah pirang, dan umur anda lebih pendek. bvbMewarnai rambut anda menjadi hitam tidak akan memperpanjang umur anda yang pendek karena genetik. Dan mewarnai berkali kali malah akan merusak rambut. Seperti rambut, begitu juga dengan kegemukan.
Ada banyak pendapat salah tentang kegemukan: 1. Makan yang berlebihan: Survey menunjukkan orang yang gemuk sering makan dalam jumlah yang sama atau bahkan kurang dengan orang yang kurus. Untuk menjadi kurus orang yang berbakat gemuk harus mengurangi makan yang teramat sangat. 2. Personality lah yang membedakan gemuk dan kurus: pendapat salah, orang gemuk datang dari tipe personality apa saja. 3. Aktivitas yang kurang: terbalik, orang mengurangi aktifitas karena kegemukan, bukan orang yang tidak beraktifitas menjadi gemuk. 4. Kekurangan kemauan yang keras: Tubuh kita memiliki mekanisme untuk mempertahankan bobot naturalnya. Secara umum berat tubuh orang akan memantul setelah kurus akan kembali pada kegemukannya.
Periset menemukan dari tahun 1959 sampai 1978 gadis cantik centerfold di majalah Playboy, makin kurus dan semakin kurus. Untuk periode 20 tahun itu, secara rata2 berat mereka turun sepertiga pound setahun, sementara rata2 wanita Amerika naik beratnya sepertiga pound setahun. Selera masyarakat bergeser menyukai orang kurus, yang mendorok begitu banyak orang berupaya menjadi kurus.
Diet sering berefek “Yo Yo”, sebentar turun, kembali naik lagi, turun lagi, dan naik lagi. Data menunjukkan orang yang telah berupaya keras diet, hanya 15 % yang dapat bertahan lebih dari 3 tahun. Dan dalam jangka panjang hanya 5 % yang mampu bertahan tetap kurus, sering dengan upaya yang tidak manusiawi. Diet cara apapun, obat manapun, pasti mampu menguruskan anda, tapi apakah anda dapat bertahan kurus tanpa sebuah upaya yang berlebihan?
Makan yang berlebihan tentu memperburuk keadaan, tetapi manusia secara genetik sebenarnya dari “sana”nya sudah ditentukan untuk menjadi gemuk atau kurus, seperti tubuh kita ditentukan tinggi atau pendek. Tentu masih ada elemen makan yang berlebihan dan jenis makanan yang mempengaruhi, tetapi secara umum manusia gemuk karena genetik dan sulit berhasil menjadikannya kurus dan mempertahankan kekurusannya.
Vegetarian atau tidak juga tidak membedakan gemuk tidaknya kita. Genetika lah yang menentukan kurus gemuknya kita, seperti warna rambut, tinggi badan, atau minus nya mata kita.
Umur juga mempengaruhi tubuh kita untuk menjadi lebih mudah gemuk. Ini semua memang hal2 yang normal pada semua manusia. Pada usia makin tua, kita bertendensi menjadi semakin gemuk.
Saran dari Martin Seligman: 1. Sehat adalah keharusan, pilihlah makanan yang sehat untuk tubuh. 2. Olah raga yang teratur. 3. Cobalah hanya makan kalau lapar, dan jangan makan berlebihan. Kita tidak boleh makan berlebihan, tetapi juga tidak perlu makan kekurangan. Kita tidak perlu mempersalahkan diri kita, dan tidak perlu terlalu menahan lapar dan mengurangi makan secara berlebihan atau berupaya gilagila an hanya untuk menjadi kurus saja. Menjadi sehat itu penting, menjadi kurus bukan hal penting. Salam sehat untuk kita semua.
*Tanadi Santoso (Re-post from 18 July 2013)
Saya sekarang 93 kg, dengan tinggi 175. Sudah banyak bentuk diet yang saya coba, mulai dari mengurangi karbohidrat, pil Alli, treadmill, mengurangi gula dan mengganti dengan “zero”, dst. Sering cukup berhasil dan mampu turun 2 kg sebulan atau bahkan 3-4 kg dalam 3 bulan, dan hanya bertahan sebentar, lalu kembali menjadi gemuk, bahkan lebih gemuk dari sebelumnya.
Sebuah riset menunjukkan begitu banyak uang dihabiskan orang untuk program “menguruskan badan” kita. Genetik kita yang memang gemuk, ditambah makanan yang berlebihan, kemakmuran secara umum, telah membuat kegemukan menjadi sebuah fenomena besar yang melanda dunia.
Buku menarik “What you can change and what you can’t” dari Martin Seligman, pada bab “diet” memberikan pandangan menarik yang berbeda. Secara umum Martin mengatakan bahwa gemuk itu adalah genetik, dan upaya berlebihan untuk menjadi kurus tidak bisa dan sering malah tidak sehat dan merugikan. Saya coba ringkaskan untuk dipikirkan.
Mengapa kita melakukan diet? Supaya lebih menarik? Setuju, terutama untuk yang mencari jodoh. Supaya merasa kita mampu mengontrol diri kita sendiri? Setuju, untuk mereka yang merasa rendah diri dan butuh booster percaya diri. Supaya merasa segar beraktifitas? Setuju, untuk yang gemuk berlebihan. Secara umum kegemukan tidaklah terlalu merugikan, tetapi manusia secara berlebihan mengawasinya.
Supaya lebih sehat? Orang sering bilang lebih panjang umur kalau kurus. Apa benar? Belum pernah ada riset yang membandingkan apakah orang kurus asli dibanding kurus diet berlebih, dibanding gemuk natural, mana yang lebih panjang umur? Kalaupun benar, kita coba analogikan: Kalau rambut anda lahir sudah pirang, dan umur anda lebih pendek. bvbMewarnai rambut anda menjadi hitam tidak akan memperpanjang umur anda yang pendek karena genetik. Dan mewarnai berkali kali malah akan merusak rambut. Seperti rambut, begitu juga dengan kegemukan.
Ada banyak pendapat salah tentang kegemukan: 1. Makan yang berlebihan: Survey menunjukkan orang yang gemuk sering makan dalam jumlah yang sama atau bahkan kurang dengan orang yang kurus. Untuk menjadi kurus orang yang berbakat gemuk harus mengurangi makan yang teramat sangat. 2. Personality lah yang membedakan gemuk dan kurus: pendapat salah, orang gemuk datang dari tipe personality apa saja. 3. Aktivitas yang kurang: terbalik, orang mengurangi aktifitas karena kegemukan, bukan orang yang tidak beraktifitas menjadi gemuk. 4. Kekurangan kemauan yang keras: Tubuh kita memiliki mekanisme untuk mempertahankan bobot naturalnya. Secara umum berat tubuh orang akan memantul setelah kurus akan kembali pada kegemukannya.
Periset menemukan dari tahun 1959 sampai 1978 gadis cantik centerfold di majalah Playboy, makin kurus dan semakin kurus. Untuk periode 20 tahun itu, secara rata2 berat mereka turun sepertiga pound setahun, sementara rata2 wanita Amerika naik beratnya sepertiga pound setahun. Selera masyarakat bergeser menyukai orang kurus, yang mendorok begitu banyak orang berupaya menjadi kurus.
Diet sering berefek “Yo Yo”, sebentar turun, kembali naik lagi, turun lagi, dan naik lagi. Data menunjukkan orang yang telah berupaya keras diet, hanya 15 % yang dapat bertahan lebih dari 3 tahun. Dan dalam jangka panjang hanya 5 % yang mampu bertahan tetap kurus, sering dengan upaya yang tidak manusiawi. Diet cara apapun, obat manapun, pasti mampu menguruskan anda, tapi apakah anda dapat bertahan kurus tanpa sebuah upaya yang berlebihan?
Makan yang berlebihan tentu memperburuk keadaan, tetapi manusia secara genetik sebenarnya dari “sana”nya sudah ditentukan untuk menjadi gemuk atau kurus, seperti tubuh kita ditentukan tinggi atau pendek. Tentu masih ada elemen makan yang berlebihan dan jenis makanan yang mempengaruhi, tetapi secara umum manusia gemuk karena genetik dan sulit berhasil menjadikannya kurus dan mempertahankan kekurusannya.
Vegetarian atau tidak juga tidak membedakan gemuk tidaknya kita. Genetika lah yang menentukan kurus gemuknya kita, seperti warna rambut, tinggi badan, atau minus nya mata kita.
Umur juga mempengaruhi tubuh kita untuk menjadi lebih mudah gemuk. Ini semua memang hal2 yang normal pada semua manusia. Pada usia makin tua, kita bertendensi menjadi semakin gemuk.
Saran dari Martin Seligman: 1. Sehat adalah keharusan, pilihlah makanan yang sehat untuk tubuh. 2. Olah raga yang teratur. 3. Cobalah hanya makan kalau lapar, dan jangan makan berlebihan. Kita tidak boleh makan berlebihan, tetapi juga tidak perlu makan kekurangan. Kita tidak perlu mempersalahkan diri kita, dan tidak perlu terlalu menahan lapar dan mengurangi makan secara berlebihan atau berupaya gilagila an hanya untuk menjadi kurus saja. Menjadi sehat itu penting, menjadi kurus bukan hal penting. Salam sehat untuk kita semua.
*Tanadi Santoso (Re-post from 18 July 2013)