DUAMENITBERMANFAAT.blogspot.co.id - Bagaimana menjelaskan cara menggendong yang benar kepada orang yang awam? Bagaimana menggunakan kata-...
DUAMENITBERMANFAAT.blogspot.co.id - Bagaimana menjelaskan cara menggendong yang benar kepada orang yang awam? Bagaimana menggunakan kata-kata yang baik, sopan, namun tetap mengedukasi?
Mengedukasi sebaiknya dengan lembut, bukan memaksa atau beradu argumen.
Seringkah menerima komentar begini : "bayi masih kecil jangan digendong mengangkang, nanti kakinya jadi O", atau "nanti sakit kalau pipis", atau "leher bayinya belum kuat jangan digendong tegak, nanti tulang punggungnya bengkok".
Benarkah demikian? Berikut penjelasan Mama's Journey disertai link beberapa sumber terkait.
Cara menggendong yang umumnya dilakukan orang Indonesia untuk bayi yang belum bisa duduk adalah dengan posisi craddle carry / dibaringkan.
Hal tersebut tidak optimal.
Mengapa demikian?
*) Kurang bagus untuk sirkulasi pernafasan bayi (apalagi jika kainnya ditutup sampai kepala)
*) Meningkatkan resiko Asphyxia (terhambatnya jalur pernafasan karena dagu bayi tertekuk ke arah dada)
*) Kaki bayi dirapatkan, tidak aman untuk ligamen bayi dan memperburuk kondisi bayi dengan Hip Dysplasia
*) Neck pain (pegal leher) bagi penggendong
*) Tidak bisa handsfree karena satu tangan harus selalu menahan kepala bayi
*) Bahaya bagian tubuh bayi terbentur.
Posisi gendong upright (tegak) dengan kaki bayi membentuk M-Shape merupakan posisi optimal untuk mendukung perkembangan tulang punggung dan pinggul bayi. Sebab bayi kecil yang sehat tidak terlahir dengan tulang punggung yang lurus. Lihat saja ketika mereka tidur atau diangkat saat akan digendong. Posisi kakinya pasti mengangkang. Sebab memang posisi alaminya seperti itu. Gunanya mengangkang sebagai upaya agar tulang punggungnya tetap dalam posisi curve dan agar pangkal tulang paha tetap pada soketnya, sebab dibawah usia satu tahun, tulangnya masih berupa tulang rawan (cartilage).
Banyak orang tua yang berkata tidak tega bayinya digendong mengangkang (dipekeh). Padahal apabila bayinya berpotensi Hip Dysplasia, gendong dengan posisi kaki dirapatkan, bedong ketat, dan lain-lain, bisa memperburuk kondisi tulang pinggulnya. Selain itu posisi gendong upright (tegak) dengan kaki bayi membentuk M-shape merupakan posisi yang paling nyaman bagi bayi.
Bisa coba search "Hip Dysplasia" di internet. Kelainan tersebut benar adanya dan bayi yang menderita Hip Dysplasia harus menjalani terapi menggunakan alat bernama Pavlik Harness atau alat Hip Dysplasia splint untuk memposisikan kaki bayi membentuk M-position / mengangkang.
Hip Dysplasia adalah kondisi dimana sendi pinggul dalam bentuk yang tidak sempurna (terlalu "dangkal") atau soket pinggul tidak dalam posisi yang benar yaitu menutup dan menopang pangkal tulang paha / dislokasi. Kondisi ini seringkali tidak terdeteksi ketika bayi masih kecil.
Catatan: bayi dibawah usia 4 bulan digendong depan dengan posisi upright di tengah agar bayi bisa bersandar di dada penggendong. Di atas usia 4 bulan dan lehernya sudah kuat, bisa mulai gendong samping/hip carry.
Nah...jadi kalau ada kerabat/keluarga yang berkomentar mengenai cara menggendong bayi kita, bisa menjawab seperti ini :
1. Posisi kaki bayi M-Shape/dipekeh/mengangkang merupakan posisi paling nyaman bagi bayi
2. Tidak percaya? Lihat saja posisi kaki bayi saat tidur atau ketika kita angkat untuk digendong. Posisi kakinya akan otomatis mengangkang
3. Selain nyaman, posisi tersebut mendukung perkembangan tulang punggung dan pinggul bayi dengan optimal
4. Bentuk kaki O atau X bukan disebabkan dari cara menggendong posisi M Shape, melainkan dari kelainan genetik atau penyakit
Jangan lupa senyum dan selalu semangat mengedukasi. Tidak perlu adu argumen supaya hemat energi ðŸ˜
Setiap benih pengetahuan yang kita tabur ada yang jatuh di pinggir jalan, ada yang di tengah semak belukar, namun ada juga yang jatuh di tanah subur. Jangan lelah menabur 💗
Mengedukasi sebaiknya dengan lembut, bukan memaksa atau beradu argumen.
Seringkah menerima komentar begini : "bayi masih kecil jangan digendong mengangkang, nanti kakinya jadi O", atau "nanti sakit kalau pipis", atau "leher bayinya belum kuat jangan digendong tegak, nanti tulang punggungnya bengkok".
Benarkah demikian? Berikut penjelasan Mama's Journey disertai link beberapa sumber terkait.
Cara menggendong yang umumnya dilakukan orang Indonesia untuk bayi yang belum bisa duduk adalah dengan posisi craddle carry / dibaringkan.
Hal tersebut tidak optimal.
Mengapa demikian?
*) Kurang bagus untuk sirkulasi pernafasan bayi (apalagi jika kainnya ditutup sampai kepala)
*) Meningkatkan resiko Asphyxia (terhambatnya jalur pernafasan karena dagu bayi tertekuk ke arah dada)
*) Kaki bayi dirapatkan, tidak aman untuk ligamen bayi dan memperburuk kondisi bayi dengan Hip Dysplasia
*) Neck pain (pegal leher) bagi penggendong
*) Tidak bisa handsfree karena satu tangan harus selalu menahan kepala bayi
*) Bahaya bagian tubuh bayi terbentur.
Posisi gendong upright (tegak) dengan kaki bayi membentuk M-Shape merupakan posisi optimal untuk mendukung perkembangan tulang punggung dan pinggul bayi. Sebab bayi kecil yang sehat tidak terlahir dengan tulang punggung yang lurus. Lihat saja ketika mereka tidur atau diangkat saat akan digendong. Posisi kakinya pasti mengangkang. Sebab memang posisi alaminya seperti itu. Gunanya mengangkang sebagai upaya agar tulang punggungnya tetap dalam posisi curve dan agar pangkal tulang paha tetap pada soketnya, sebab dibawah usia satu tahun, tulangnya masih berupa tulang rawan (cartilage).
Banyak orang tua yang berkata tidak tega bayinya digendong mengangkang (dipekeh). Padahal apabila bayinya berpotensi Hip Dysplasia, gendong dengan posisi kaki dirapatkan, bedong ketat, dan lain-lain, bisa memperburuk kondisi tulang pinggulnya. Selain itu posisi gendong upright (tegak) dengan kaki bayi membentuk M-shape merupakan posisi yang paling nyaman bagi bayi.
Bisa coba search "Hip Dysplasia" di internet. Kelainan tersebut benar adanya dan bayi yang menderita Hip Dysplasia harus menjalani terapi menggunakan alat bernama Pavlik Harness atau alat Hip Dysplasia splint untuk memposisikan kaki bayi membentuk M-position / mengangkang.
Hip Dysplasia adalah kondisi dimana sendi pinggul dalam bentuk yang tidak sempurna (terlalu "dangkal") atau soket pinggul tidak dalam posisi yang benar yaitu menutup dan menopang pangkal tulang paha / dislokasi. Kondisi ini seringkali tidak terdeteksi ketika bayi masih kecil.
Catatan: bayi dibawah usia 4 bulan digendong depan dengan posisi upright di tengah agar bayi bisa bersandar di dada penggendong. Di atas usia 4 bulan dan lehernya sudah kuat, bisa mulai gendong samping/hip carry.
Nah...jadi kalau ada kerabat/keluarga yang berkomentar mengenai cara menggendong bayi kita, bisa menjawab seperti ini :
1. Posisi kaki bayi M-Shape/dipekeh/mengangkang merupakan posisi paling nyaman bagi bayi
2. Tidak percaya? Lihat saja posisi kaki bayi saat tidur atau ketika kita angkat untuk digendong. Posisi kakinya akan otomatis mengangkang
3. Selain nyaman, posisi tersebut mendukung perkembangan tulang punggung dan pinggul bayi dengan optimal
4. Bentuk kaki O atau X bukan disebabkan dari cara menggendong posisi M Shape, melainkan dari kelainan genetik atau penyakit
Jangan lupa senyum dan selalu semangat mengedukasi. Tidak perlu adu argumen supaya hemat energi ðŸ˜
Setiap benih pengetahuan yang kita tabur ada yang jatuh di pinggir jalan, ada yang di tengah semak belukar, namun ada juga yang jatuh di tanah subur. Jangan lelah menabur 💗
